Jumat, 12 Maret 2010

Australia Kagumi Sistem Pertahanan Teritorial RI

Sistem pertahanan RI dengan menggunakan konsep sistem teritorial menarik bagi Australia. Yakni sistem yang membagi habis wilayah pengamanan melalui pembentukan sejumlah Komando Daerah Militer (Kodam), Komando Resor Militer (Korem), Komando Rayon Militer (Koramil) hingga Badan Pembinaan Desa (Babinsa) untuk tingkat wilayah terkecil. Yang muaranya adalah pelibatan seluruh rakyat sehingga disebut juga sistem pertahanan semesta.

"Sistem pertahanan dengan sistem teritorial yang juga secara umum melibatkan seluruh lapisan masyarakat itu sangat menarik. Tidak ada konsep seperti kecuali di Indonesia," kata Atase Angkatan Darat (AD) Kedutaan Besar Australia untuk RI, Kolonel Fred Alexander Cary Danger dalam pertemuannya dengan jajaran petinggi Kodam VII Wirabuana diwakili Kepala Staf Kodam (Kasdam) VII Wirabuana Brigjen TNI Wibowo, di Makassar, Selasa (4/8) kemarin,

Sebelumnya, dalam pertemuannya dengan jajaran petinggi Kodam VII Wirabuana kurang lebih dua jam ini, Kasdam VII Wirabuana, Brigjen TNI Wibowo menjelaskan panjang lebar tentang sistem pertahanan nasional Indonesia.

Dari penjelasan Kasdam VII Wirabuana ini juga, Kolonel Fred Alexander Cary Danger menilai secara umum Indonesia dan khususnya Sulawesi aman dan kondusif melalui penerapan sistem pertahanan yang melibatkan masyarakat. Selain itu, Atase AD Kedubes Australia untuk RI ini juga mengagumi fungsi nonperang TNI yang salah satunya adalah ikutnya TNI berperan dalam ketahanan pangan nasional dan kegiatan sosial lainnya. Seperti yang ditunjukkan Pangdam VII Wirabuana dalam fotonya saat bersama-sama petani menanam padi.

"Peran TNI di sini khususnya di Sulawesi dalam fungsi nonperangnya sangat menarik. TNI ikut membantu masyarakat dengan kegiatan-kegiatan sosialnya. Di Asutralia juga tentara ikut terlibat membantu dalam kegiatan sosial tapi hanya untuk penanganan bencana," tutur Kolonel Fred Alexander Cary Danger dengan Bahasa Indonesianya yang cukup fasih.

Dalam kesempatan pertemuan ini juga, Kolonel Fred menjelaskan, kedatangannya ke Makassar untuk mendiskusikan kerja sama TNI AD dan AD Australia namun secara konkret tidak mengungkap jenis kerja sama yang dimaksud. Meski demikian, diakui pemerintah Australia sangat menghargai dan mendukung Indonesia untuk bekerja sama mengatasi ancaman terorisme.

'Kebaikan, Kekurangan, dan Keburukan Malaysia di Mata Warganya

Seorang warga Malaysia keturunan Tionghoa, Wong Sai Wan, sekaligus Eksekutif Editor The Star berusaha merefleksikan Malaysia dalam tulisannya,Berikut terjemahan bebas artikel berjudul 'Kebaikan, Kekurangan, dan Keburukan Malaysia': "Saya menuliskan ini dalam sebuah kamar hotel di Jakarta, beberapa minggu setelah Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke 64. Dalam kunjungan singkat ini, saya bisa merasakan adanya kebanggaan bangsa tetangga atas warisan sejarah, budaya, dan segala hal yang telah mereka raih. Sementara, beberapa warga Malaysia bersikap angkuh terhadap orang Indonesia hanya karena hubungan kita dengan mereka hanya sebatas majikan dan pembantu. Republik ini sesungguhnya sangat progresif dan demokratis.Seperti halnya di Malaysia, masyarakat Indonesia tidak sempurna. Yang kaya makin kaya, sementara yang miskin kian terpuruk kemiskinannya. Namun, pertumbuhan kelas menengah merubah struktur sosial masyarakat Indonesia, pelan tapi pasti. Bagaimanapun, sejarah menunjukan kita bisa melewati yang terburuk.
Ya, seperti halnya Indonesia, bangsa kita punya masalah sendiri, tapi seperti halnya tetangga kita, kita mencapai banyak kemajuan, yang bahkan menurut saya kemajuannya bahkan lebih cepat.Tiga puluh tahun saat saya pertama kali meninggalkan negara ini untuk belajar di Inggris. Saya selalu kesulitan menerangkan dimana letak Malaysia. Jawaban saya selalu 'diantara Thailand dan Singapura'. Beberapa mereka mengenal Malaysia secara positif, beberapa diantaranya dari sisi negatif.
Kebaikan:
1. Kita bisa menyelesaikan masalah dengan dialog ketimbang mengangkat senjata.
2. Pemerintah telah menghapus kewajban menuliskan etnis dalam formulir resmi. Ini membuat kami merasa sebagai sebuah bangsa, Malaysia. Kita tak lagi berbeda.
3. Birokrasi kita lebih transparan dan melayani masyarakat secara cepat.
4. Kita tidak menderita bencana besar, kita masih beruntung.
5. Meski enam kali pemilihan umum, kita masih bisa bekerja dengan normal keesokan harinya.

Kekurangan
1. Aksi turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintah selalu berakhir rusuh. Pemerintah dan demonstran sama-sama merasa cara yang mereka lakukan sah.
2. Satu-satunya cara membagi berita dengan orang lain adalah men-forward tuduhan tak substantif melalui SMA, e-mail, atau Twitter.
3. Saling tuding terus berlangsung di politik. pemilu telah berlangsung 18 bulan lalu.
4. Penduduk di kota besar sudah tak kenal lagi tetangganya.
5. Kriminalitas jadi hal yang paling dikhawatirkan. Mungkin, nantinya kita tak akan berani keluar rumah

Keburukan
1. Polarisasi berdasarkan ras makin parah. Ketegangan dan ketidakpercayaan antar masyarakat makin diperburuk para politisi yang punya kepentingan.
2. Beberapa menteri dan pimpinan politik tak memahami realitas kehidupan masyarakat. Yang mereka lakukan hanya mendikte apa yang mereka anggap baik bagi kita.
3. Beberapa orang Malaysia menganggap apa yang dikerjakan di Singapura, India, atau Hongkong lebih baik daripada di dalam negeri.
4. Kita masih menerapkan hukum kuno dan feodal.
5. Kita mungkin pemakai jalan terburuk di dunia. Etika kita dalam mengemudi tak kunjung membaik, meski kampanye gencar dilakukan.

kalahkan Malaysia 5-0, Tim Davis Indonesia Jumpa Thailand

Pada pusingan pertama Kumpulan II Asia Oceania menghadapi Malaysia pada tarikh 5-7 Mac lalu, Indonesia diwakili Christoper Rungkat, Sunu Wahyu Trijati, Ketut Nesa Arta, dan David Agung Susanto.

Christo membuka kemenangan dengan mengalahkan Ariez Elyaas Deen Heshaam dengan 6-0, 6-1, 6-2. Kemenangan kedua disumbangkan Sunu yang mengalahkan Si Yew Ming dengan 4-6, 7-6 (5), 6-2, 6-2. Pada hari Sabtu, pasangan Nesa dan Christo mengalahkan duet Malaysia Adam Jaya dan Si Yew Ming dengan 6-2, 6-3, 3-6, 7-6 (6).

Pada hari minggu, David tak banyak memerah tenaga kerana lawannya Muhammad Merzuki menyerah dalam dua set 6-3, 6-3. Pada perlawanan terkini, Sunu kembali menyumbang angka sekaligus membuat Indonesia menang telak, setelah mengalahkan Ariez Heshaam dengan 6-4, 6-3.