Rabu, 15 September 2010

9 Dosa Malaysia Kepada Indonesia

Malaysia, sebuah negara merdeka yang belum berdaulat karena masih sungkem kepada Inggris sebagai Tuan Besarnya ini sudah sangat membuat nyeri dada rakyat Indonesia yang cinta damai.


Insiden penangkapan 3 petugas DKP Kepri oleh Marine Police Malaysia di perairan Tanjung Berakit, Bintan hanya puncak gunung es. Karena jika ditilik ke belakang, sudah Dosa-dosa Malaysia terhadap Indonesia.

Berikut ini adalah dosa-dosa Malaysia yang menyulut kemarahan rakyat Indonesia karena menyinggung martabat dan merendahkan harga diri sebagai negara berdaulat.

1. Malaysia mengirimkan teroris-teroris bom ke Indonesia
Indonesia mengirim tenaga kerja (TKI) tetapi Malaysia membalasnya dengan mengirim para teroris ke Indonesia yang membuat banyak ibu-ibu menjadi janda dan anak-anak kita menjadi yatim.

Azhari dan Noordin M Top adalah orang Malaysia yang beroperasi teror di Indonesia. Bersyukur Allah mematikan keduanya.

Doktor Azahari bin Husin lahir di Melaka, 14 September 1957, tewas di Batu Jatim, 9 November 2005. Dia adalah seorang insinyur Malaysia yang diduga kuat merupakan otak di belakang Bom Bali 2002 dan Bom Bali 2005 serta serangan-serangan lainnya bersama dengan Noordin Mohammed Top.

2. Malaysia merebut Sipadan – Ligitan
Bila mengingat kasus lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan menyakitkan karena kedua pulau itu posisi strategis di Selat Makassar yaitu pulau Sipadan (luas: 50.000 meter²) dan pulau Ligitan (luas: 18.000 meter²)

Sikap Indonesia semula ingin membawa masalah ini melalui Dewan Tinggi ASEAN namun akhirnya sepakat untuk menyelesaikan sengketa ini melalui jalur hukum Mahkamah Internasional

Selasa 17 Desember 2002 Mahkamah Internasional memenangkan Malaysia dengan 16 hakim dan Indonesia cuma 1 hakim. Sehingga Pulau Sipadan-Ligitan syah milik Malaysia.

3. Menginjak-injak harga diri Indonesia lewat kasus Ambalat
Setelah menguasai Sipadan dan Ligitan, Malaysia ingin lagi menarik garis pantai dari kedua pulau itu untuk mengklaim Blok Ambalat di Kaltim yang kaya akan minyak bumi. Padahal Malaysia bukan negera kepulauan dan sudah semestinya wilayah Blok Ambalat adalah milik Indonesia.

Kasus ini memanas lagi tahun 2005, ketika 17 pekerja Indonesia ditangkap oleh kapal perang Malaysia di Karang Unarang. Dan Angkatan Laut Malaysia mengejar nelayan Indonesia dan mengusir keluar dari Ambalat. Malaysia dan Indonesia memberikan hak menambang ke Shell, Unocal dan ENI.

4. Berada di belakang layar terjadinya Illegal logging di Indonesia.
Malaysia berniat menggunduli hutan Indonesia yang berada di Pulau Kalimantan dengan cara menyuburkan praktik Illegal Logging dan menerima kayu-kayu Indonesia tersebut tanpa adanya niat pemerintahnya mencegah kerusakan hutan Indonesia.

Di Kalimantan telah ditemukan banyak jalan tersembunyi untuk mengangkut kayu ilegal dari Kalimantan. Bahkan pertambangan juga digerogoti dari jalur terowongan untuk mengeruk kekayaan alam Indonesia.

5. Tidak peduli dengan nasib TKI yang dianiaya majikan
Berapa banyak TKI yang tidak digaji, dianiaya, disuntik gila dan diusir setelah dimanfaatkan tenaganya. Jika majikan Malaysia ke meja hijau atas kasus itu maka ujung-ujungnya bebas alias dinyatakan tidak bersalah atas kasus penganiayaan.

Jumlah TKI di Malaysia tercatat 1,8 juta orang. Yang tidak tercatat lebih banyak lagi. Dan mereka sebagian besar masih memiliki nasionalisme tinggi untuk membela Indonesia.

Banyak para TKI mengembangkan kebudayaan asli daerahnya masing-masing sebagai hiburan rindu kampung kebanggan nasionalisme. Kemudian Malaysia memfasilitasi mereka untuk dikembangkan menjadi budaya dan akhirnya memanfaatkan dan mengklaimnya.

6. Melakukan pelanggaran batas wilayah Indonesia–Malaysia
Malaysia sering melakukan pelanggaran batas wilayah Indonesia–Malaysia di pulau Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. Bila orang Malaysia ditangkap karena melakukan pencurian ikan di Indonesia, selalu beralasan mereka merasa masih di wilayah Malaysia.

Sudah begitu, polisi Malaysia juga sering mengawal aktivitas illegal fishing tersebut. Jika sudah berlasan perbatasan, ujung-ujungnya nelayan tersebut dilepas.

7. Polisi Diraja Malaysia memukuli wasit Indonesia.
Agustus 2007 wasit karate Indonesia dipukuli 4 polisi Malaysia tanpa sebab hingga akhirnya Indonesia menarik diri dari kejuaraan karate tersebut sebagai bentuk protes.

8. Mematenkan (melakukan klaim hak paten) Budaya Indonesia
Bukan sekali-dua kali negara miskin budaya ini mematenkan budaya Indonesai menjadi hak milik mereka.

Batik Parang asal Yogyakarta dan berbagai hasil kebudayaan daerah baik kesenian maupun makanan atau kerajinan sudah banyak diklaim oleh Malaysia. Alasannya satu, karya tersebut belum dipatenkan oleh Indonesia. Sekarang Batik sudah diakui dunia internasional sebagai milik syah Indonesia.

Mencoba melakukan klaim hak paten terhadap Angklung (alat musik khas Jawa Barat). Belum lagi reog Ponorogo, Kuda Lumping dan sebagainya yang diakui juga milik Malaysia karena di sana memang juga ada berkembang untuk kesenian rakyat.

Makanan khas Indonesia pun diklaim Malaysia. Sehingga kita mempertanyakan apa sebenarnya kreativitas manusia Malaysia.

Tindakan malaysia ini seakan membenarkan perkataan presiden Sukarno bahwa malaysia satu negara (kalau boleh dinamakan negara) tanpa konsepsi, karena memang malaysia sekarang seakan tidak punya jati diri sebagai bangsa.

9. Blog Malaysia Menghina Indonesia
Dalam blog yang mengatasnamakan orang Malaysia ini menghina Indonesia dengan menyebut Indon yaitu orang rendahan. Dan fakta di Malaysia memang para TKI sering diremehkan dengan sebutan seperti itu.

Rakyat Indonesia masih terus meluapkan emosi dan kemarahan atas perlakuan tersebut karena terijak martabat dan harga diri sebagai bangsa berdaulat dan bermartabat. Rakyat juga tahu bahwa Malaysia adalah negara persemakmuran Inggris bersama Australia dan Singapura juga.

Namun Indonesia adalah bangsa pejuang yang tidak takut dengan senjata apapun karena yakin kebenaran dan keadilan akan ditegakkan. Rakyat masih menunggu dan melihat langkah pemerintah dalam menyikapi berbagai perlakuan Malaysia atas Indonesia.

Kita tidak menginginkan peperangan sesama negara serumpun apalagi sama-sama mengucap syahadat dan mengaku Muslim, tetapi melihat perangai pemerintah Malaysia yang arogan dan sombong maka wajib bagi kami jihad menegakkan kemuliaan di bumi Allah Indonesia.


sumber http://ziunik.blogspot.com/2010/09/dosa-dosa-malaysia-terhadap-indonesia.html

Jumat, 12 Maret 2010

Australia Kagumi Sistem Pertahanan Teritorial RI

Sistem pertahanan RI dengan menggunakan konsep sistem teritorial menarik bagi Australia. Yakni sistem yang membagi habis wilayah pengamanan melalui pembentukan sejumlah Komando Daerah Militer (Kodam), Komando Resor Militer (Korem), Komando Rayon Militer (Koramil) hingga Badan Pembinaan Desa (Babinsa) untuk tingkat wilayah terkecil. Yang muaranya adalah pelibatan seluruh rakyat sehingga disebut juga sistem pertahanan semesta.

"Sistem pertahanan dengan sistem teritorial yang juga secara umum melibatkan seluruh lapisan masyarakat itu sangat menarik. Tidak ada konsep seperti kecuali di Indonesia," kata Atase Angkatan Darat (AD) Kedutaan Besar Australia untuk RI, Kolonel Fred Alexander Cary Danger dalam pertemuannya dengan jajaran petinggi Kodam VII Wirabuana diwakili Kepala Staf Kodam (Kasdam) VII Wirabuana Brigjen TNI Wibowo, di Makassar, Selasa (4/8) kemarin,

Sebelumnya, dalam pertemuannya dengan jajaran petinggi Kodam VII Wirabuana kurang lebih dua jam ini, Kasdam VII Wirabuana, Brigjen TNI Wibowo menjelaskan panjang lebar tentang sistem pertahanan nasional Indonesia.

Dari penjelasan Kasdam VII Wirabuana ini juga, Kolonel Fred Alexander Cary Danger menilai secara umum Indonesia dan khususnya Sulawesi aman dan kondusif melalui penerapan sistem pertahanan yang melibatkan masyarakat. Selain itu, Atase AD Kedubes Australia untuk RI ini juga mengagumi fungsi nonperang TNI yang salah satunya adalah ikutnya TNI berperan dalam ketahanan pangan nasional dan kegiatan sosial lainnya. Seperti yang ditunjukkan Pangdam VII Wirabuana dalam fotonya saat bersama-sama petani menanam padi.

"Peran TNI di sini khususnya di Sulawesi dalam fungsi nonperangnya sangat menarik. TNI ikut membantu masyarakat dengan kegiatan-kegiatan sosialnya. Di Asutralia juga tentara ikut terlibat membantu dalam kegiatan sosial tapi hanya untuk penanganan bencana," tutur Kolonel Fred Alexander Cary Danger dengan Bahasa Indonesianya yang cukup fasih.

Dalam kesempatan pertemuan ini juga, Kolonel Fred menjelaskan, kedatangannya ke Makassar untuk mendiskusikan kerja sama TNI AD dan AD Australia namun secara konkret tidak mengungkap jenis kerja sama yang dimaksud. Meski demikian, diakui pemerintah Australia sangat menghargai dan mendukung Indonesia untuk bekerja sama mengatasi ancaman terorisme.

'Kebaikan, Kekurangan, dan Keburukan Malaysia di Mata Warganya

Seorang warga Malaysia keturunan Tionghoa, Wong Sai Wan, sekaligus Eksekutif Editor The Star berusaha merefleksikan Malaysia dalam tulisannya,Berikut terjemahan bebas artikel berjudul 'Kebaikan, Kekurangan, dan Keburukan Malaysia': "Saya menuliskan ini dalam sebuah kamar hotel di Jakarta, beberapa minggu setelah Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke 64. Dalam kunjungan singkat ini, saya bisa merasakan adanya kebanggaan bangsa tetangga atas warisan sejarah, budaya, dan segala hal yang telah mereka raih. Sementara, beberapa warga Malaysia bersikap angkuh terhadap orang Indonesia hanya karena hubungan kita dengan mereka hanya sebatas majikan dan pembantu. Republik ini sesungguhnya sangat progresif dan demokratis.Seperti halnya di Malaysia, masyarakat Indonesia tidak sempurna. Yang kaya makin kaya, sementara yang miskin kian terpuruk kemiskinannya. Namun, pertumbuhan kelas menengah merubah struktur sosial masyarakat Indonesia, pelan tapi pasti. Bagaimanapun, sejarah menunjukan kita bisa melewati yang terburuk.
Ya, seperti halnya Indonesia, bangsa kita punya masalah sendiri, tapi seperti halnya tetangga kita, kita mencapai banyak kemajuan, yang bahkan menurut saya kemajuannya bahkan lebih cepat.Tiga puluh tahun saat saya pertama kali meninggalkan negara ini untuk belajar di Inggris. Saya selalu kesulitan menerangkan dimana letak Malaysia. Jawaban saya selalu 'diantara Thailand dan Singapura'. Beberapa mereka mengenal Malaysia secara positif, beberapa diantaranya dari sisi negatif.
Kebaikan:
1. Kita bisa menyelesaikan masalah dengan dialog ketimbang mengangkat senjata.
2. Pemerintah telah menghapus kewajban menuliskan etnis dalam formulir resmi. Ini membuat kami merasa sebagai sebuah bangsa, Malaysia. Kita tak lagi berbeda.
3. Birokrasi kita lebih transparan dan melayani masyarakat secara cepat.
4. Kita tidak menderita bencana besar, kita masih beruntung.
5. Meski enam kali pemilihan umum, kita masih bisa bekerja dengan normal keesokan harinya.

Kekurangan
1. Aksi turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintah selalu berakhir rusuh. Pemerintah dan demonstran sama-sama merasa cara yang mereka lakukan sah.
2. Satu-satunya cara membagi berita dengan orang lain adalah men-forward tuduhan tak substantif melalui SMA, e-mail, atau Twitter.
3. Saling tuding terus berlangsung di politik. pemilu telah berlangsung 18 bulan lalu.
4. Penduduk di kota besar sudah tak kenal lagi tetangganya.
5. Kriminalitas jadi hal yang paling dikhawatirkan. Mungkin, nantinya kita tak akan berani keluar rumah

Keburukan
1. Polarisasi berdasarkan ras makin parah. Ketegangan dan ketidakpercayaan antar masyarakat makin diperburuk para politisi yang punya kepentingan.
2. Beberapa menteri dan pimpinan politik tak memahami realitas kehidupan masyarakat. Yang mereka lakukan hanya mendikte apa yang mereka anggap baik bagi kita.
3. Beberapa orang Malaysia menganggap apa yang dikerjakan di Singapura, India, atau Hongkong lebih baik daripada di dalam negeri.
4. Kita masih menerapkan hukum kuno dan feodal.
5. Kita mungkin pemakai jalan terburuk di dunia. Etika kita dalam mengemudi tak kunjung membaik, meski kampanye gencar dilakukan.

kalahkan Malaysia 5-0, Tim Davis Indonesia Jumpa Thailand

Pada pusingan pertama Kumpulan II Asia Oceania menghadapi Malaysia pada tarikh 5-7 Mac lalu, Indonesia diwakili Christoper Rungkat, Sunu Wahyu Trijati, Ketut Nesa Arta, dan David Agung Susanto.

Christo membuka kemenangan dengan mengalahkan Ariez Elyaas Deen Heshaam dengan 6-0, 6-1, 6-2. Kemenangan kedua disumbangkan Sunu yang mengalahkan Si Yew Ming dengan 4-6, 7-6 (5), 6-2, 6-2. Pada hari Sabtu, pasangan Nesa dan Christo mengalahkan duet Malaysia Adam Jaya dan Si Yew Ming dengan 6-2, 6-3, 3-6, 7-6 (6).

Pada hari minggu, David tak banyak memerah tenaga kerana lawannya Muhammad Merzuki menyerah dalam dua set 6-3, 6-3. Pada perlawanan terkini, Sunu kembali menyumbang angka sekaligus membuat Indonesia menang telak, setelah mengalahkan Ariez Heshaam dengan 6-4, 6-3.